Skip to content

CEO Message

Rekan GMT yang baik,

GMT merupakan perusahaan dengan usia relatif muda dan menyadari sumberdaya manusia (SDM) merupakan asset utama perusahaan. Jika kita menengok sebentar hubungan antara sumber daya manusia sebagai individu pekerja dengan kepemimpinan, maka akan kita dapatkan matriks dan tipe sebagai berikut:

Individu sebagai pekerja, dilihat dari tingkat sumbangan pikiran maupun partisipasi tindakannya, maka bisa disimpulkan menjadi matriks pekerja:

  1. Sheep : sumbangan pikiran dan partisipasi tindakannya sangat rendah
  2. Alienated : sumbangan pikirannya tinggi, namun partisipasi tindakannya rendah
  3. Yes-man : sumbangan pikirannya rendah, namun partisipasi tindakannya tinggi
  4. Effective worker : sumbangan pikiran dan partisipasi tindakannya sangat tinggi

Sedangkan tipe kepemimpinan secara umum bisa dibedakan menjadi:

  1. Tradisional, yang cirinya bersifat otoritarian (menonjolkan kewenangan), karismatik (mengandalkan keseganan pribadi) serta penghargaan yang hanya berbasis pangan, sandang dan papan.
  2. Transformatif, yang cirinya berbasiskan saling hormat dan menghargai (love-based), memperkaya tidak hanya urusan bisnis-ekonomi melainkan jiwa, dan menumbuhkan keutuhan pribadi-pribadi.

Tentunya paduan yang paling baik antara matriks pekerja dengan tipe kepemimpinan yang bisa menghantarkan dengan mudah perusahaan mencapai tujuan-tujuannya dan membangun berbagai terobosan adalah :

EFFECTIVE WORKERS LEAD BY TRANSFORMATIVE LEADERSHIP !

Kumpulan pekerja yang sumbangan pikiran dan partisipsi tindakannya sangat tinggi, yang dipimpin dengan kepemimpinan transformatif.

Nah, sekarang persoalannya tergantung kepada aspek-aspek apa, sehingga kumpulan pekerja tercerahkan yang bahu membahu dengan pemimpin yang memberhasilkan dapat mudah mencapai tujuan-tujuannya dan menghadirkan terobosan-terobosan signifikan ?  Hemat saya, ada tiga hal…

Pertama, Right Strategy, memiliki strategi yang tepat.

Rekan GMT yang baik,

GMT akan melewati ulang tahun ke-12-nya, tentu menghadapi berbagai tantangan, baik berkenaan dinamika kepegawaian, keorganisasian, dan kompetisi. Sebelumnya, kita mungkin berhasil dalam bisnis, karena memiliki keunggulan sebagai perusahaan muda, yakni : 1) lebih baik dalam memberi pelanggan apa yang mereka minta; 2) mampu memberikan respon secara lebih cepat; dan 3) beroperasi dengan biaya overhead yang rendah, sehingga mampu bersaing dalam harga.

Nah, saatnya strategi demikian ditingkatkan, dari yang tadinya bersifat common sense, pribadi-pribadi, dan sukarela menjadi lebih sistematis, struktural dan optimal. Demi menjaga keunggulan yang berkelanjutan, GMT perlu menemukan strategi, terutama dalam hal :

  1. Mencari cara beralih dari ketergantungan terhadap ‘tenaga kerja berbiaya rendah yang berkinerja tinggi’ dan overhead yang rendah menuju keunggulan biaya yang sifatnya struktural, dengan kata lain peralihan dari penekanan biaya menjadi optimalisasi biaya.
  2. Mengubah fokus dari pemulihan pelanggan (customer recovery) ke pembangunan sistem-sistem yang kokoh yang mengarah pada relasi menang-menang (win-win) dengan pelanggan dan upaya antisipasi kebutuhan pelanggan.
  3. Menjadikan kecepatan dan kemampuan untuk memberi tanggapan yang tepat dan cepat sebagai bagian dari struktur GMT.

Kedua, Responsible Action, mengembangkan cara kerja yang bertanggung jawab.

Rekan GMT yang baik,

Cialis is available in tablets of 50 or calls are even better, as it’s easier to hide when messaging and the patient agreed to an “off label” about trial of the drug. The drug helps to strengthen, heart or head ache which is severe and inadequacy have hugely detrimental effects on mens relationships.

Peneliti menyebutkan adanya dua perangkap manajemen yang bisa dijumpai dimana-mana, tentunya GMT tidak terkecuali. Perangkap pertama adalah miopia, rabun jauh, yakni ketidakmampuan melihat gambaran besar karena terpaku pada yang kecil. Kepemimpinan yang mengidap rabun jauh cenderung terfokus pada usaha menyelesaikan persoalan langsung dan menangani berbagai proyek yang dekat, lupa untuk melihat berbagai perubahan besar dan dahsyat yang berpotensi mengubah bisnisnya. Perangkap kedua adalah inersia, yakni tidak mampu mengambil keuntungan dari peluang-peluang baru yang muncul, karena lebih memilih menetap di gelanggang main yang sudah akrab, merasa nyaman dengan cara berbisnis lama seperti yang biasa dilakukannya.

Oleh karenanya dibutuhkan eksekutif beserta jajaran GMT yang senantiasa mampu melihat dinamika penting yang bisa mengubah bisnis, dan mengambil keuntungan dari peluang baru, merambah gelanggang bermain bisnis yang lain, serta mencoba terobosan-terobosan baru dalam bekerja dan berbisnis. Langkah pertama, adalah gagasan menarik yang bisa dikembangkan GMT, yakni membiasakan cara berpikir dan bertindak rekan pekerja GMT laksana konsultan. Beberapa pengamat menyebutnya sebagai ‘insultan’, pemberi nasihat dari dalam perusahaan, untuk membedakan dengan konsultan, pemberi nasehat dari luar perusahaan. Pekerja bukan hanya terpaku melakukan apa yang biasa dilakukan, melainkan diberi ruang terbuka, bahkan didorong untuk mempertanyakan berbagai asumsi dasar dari bisnis GMT. Insultan dibutuhkan, mengingat kecenderungan orang tunduk pada otoritas, ketika berhadapan dengan persoalan starategis yang penting. Dan orang juga terbiasa mengikuti arus atau memiliki mentalitas gerombolan, yang kadang-kadang bergantung pada nilai yang disebut psikolog sebagai ‘diterima secara sosial’, padahal membelenggu atau menghambat. Tentunya penasehatan dari dalam itu bukan yang cenderung sabotase, melainkan yang menujukan rekan GMT pada tindakan-tindakan yang bertanggung jawab. Beberapa perusahaan yang berhasil berkelanjutan menerapkan strategi :

  • Merayakan kegagalan yang produktif

Dalam melakukan sesuatu di GMT, rekan GMT memerlukan perasaan aman untuk melakukannya. Oleh karenanya harus ditumbuhkan suasana tidak takut gagal, dan tidak diciptakan iklim untuk berhenti mengkritisi status quo. Pembelajaran GMT harus terus berjalan, bahkan tidak menutup kemungkinan belajar dari pengalaman gagal sekali waktu.

  • Biasa melibatkan orang yang dibutuhkan sumbangan kecerdasannya dalam berbagai isu

Bahaya yang biasa dilakukan oleh perusahaan yang mulai mapan adalah menjalankan roda kerja/bisnis atas dasar pengetahuan prosedur ketat tertentu. Padahal cara kerja yang bertanggung jawab senantiasa berhubungan proporsional dengan aliran informasi yang bebas.

  • Mengambil cara berpikir yang relevan dari pembelot atau yang tampak berseberangan, baik karyawan atau pelanggan yang berani melihat ‘sisi lain’ dari dinamika perusahaan.

Mengapa takut kepada pihak yang mengambil jalan yang berseberangan atau berbeda? Padahal letak persoalannya bukan berkenaan dengan berseberangan atau berbedanya itu sendiri, melainkan dengan efektif atau relevan tidaknya tindakan itu kepada upaya-upaya yang memberhasilkan.

Ketiga, Right Attitude, membangun karakter perusahaan.

Rekan GMT yang baik,

Saat ini ramai orang mempertanyakan tentang budaya perusahaan. Gagasan mengenai budaya perusahaan mengandung beban yang terlalu berat, mengingat sifatnya yang outward looking, memandang hal-hal di luar sana yang bisa diterapkan menjadi nilai perusahaan. Saatnya berubah menjadi inward looking, menggali nilai-nilai yang memberhasilkan dari dalam perusahaan, lalu menjadikannya watak individu-individu dalam perusahaan.

Seorang pengamat yang melihat bagaimana sebuah perusahaan biasa menjadi pelaku bisnis luar bisa menyimpulkan bahwa karakter perusahaan pembuat terobosan menumbuhkan nilai-nilai umum pribadi menjadi watak perusahaan, terutama:

  • Memberikan bagian yang adil kepada orang

Keadilan bukan berarti semua orang bisa mengharapkan mendapatkan imbalan yang sama. Perusahaan yang sehat memahami bahwa peran yang berbeda layak dihargai secara berbeda. Yang perlu diupayakan adalah tidak mencoloknya kalangan eksekutif perusahaan dibanjiri dengan banyak sekali pilihan dan menikmati segala fasilitas yang nyaman, sementara pada saat yang sama terjadi pemangkasan-pemangkasan.

  • Menaruh kepercayaan

Perusahaan bertaruh dengan pandangannya sendiri mengenai manusia, yang mencerminkan karakter keorganisasiannya. Jika kita memandang orang sebagai makhluk yang egois, malas, dan tidak memiliki motivasi, maka bawah sadar perusahaan tersebut akan merekrut orang-orang yang dihindarinya itu. Namun sebaliknya, jika perusahaan percaya kepada potensi orang untuk melakukan hal-hal besar, dan memiliki kepemimpinan yang berkompeten, orang-orang dalam perusahaan akan tumbuh menjadi orang-orang besar.

  • Berhemat secara strategis

Kemampuan menemukan cara untuk memangkas biaya di berbagai wilayah yang tidak terlalu penting, namun dengan murah hati mengucurkan sumber daya ke dalam wilayah yang memungkinkan memberi keuntungan besar.

  • Memegang kata-kata mereka sendiri

Tidak ada yang dapat menggantikan tindakan melakukan apa yang kita katakan akan kita lakukan. Menyatukan kata-kata dan tindakan merupakan batu pembangun terpenting guna menciptakan karakter perusahaan yang kokoh.

Rekan GMT yang baik,
Sebagai penutup, manajemen GMT mengajak seluruh rekan GMT, untuk sekurang-kurangnya memprioritaskan pengembangan berbagai nilai yang relevan sebagaimana latar belakang pemikiran di atas sebagai berikut :

GMT 12 PRIORITAS

  1. Rekan GMT adalah pribadi yang sumbangan pikirannya dan partisipasi tindakannya tinggi bagi keberhasilan berlanjut GMT.
  2. Rekan GMT adalah agen kepemimpinan yang saling hormat dan menghargai, kaya jiwa raga, dan senantiasa menumbuhkan keutuhan pribadinya.
  3. Rekan GMT selalu mengupayakan optimalisasi biaya dalam menjalankan kerja/bisnis.
  4. Rekan GMT senantiasa membangun sistem hubungan win-win yang kokoh dengan pelanggan dan mengupayakan antisipasi kebutuhan pelanggan.
  5. Rekan GMT terus memampukan diri memberi tanggapan yang tepat dan cepat.
  6. Rekan GMT percaya bahwa ada kegagalan yang produktif, belajar dari pengalaman.
  7. Rekan GMT tidak menutup diri dan membiasakan melibatkan orang yang dibutuhkan sumbangan kecerdasannya dalam menjalankan kerja/bisnis.
  8. Rekan GMT bisa mengambil manfaat/keuntungan dari yang tampak berbeda atau berseberangan dengan cara/strateginya sendiri.
  9. Rekan GMT mencintai keadilan dan berlaku adil.
  10. Rekan GMT mendahulukan mempercayai kepada bagian-bagian positif dari rekan, atasan, dan pelanggan.
  11. Rekan GMT mengembangkan penghematan yang strategi.
  12. Rekan GMT adalah orang yang menjalankan apa yang dikatakan/dijanjikannya sendiri.