KOSADATA – Pengusaha sukses asal Jakarta sekaligus pemerhati ketenagakerjaan, Fransiscus Go mengajak mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) untuk mulai melirik dunia usaha mandiri dalam rangka menghadapi era keterbukaan informasi digital saat ini.
Hal itu disampaikan Fransiscus Go saat menyampaikan mata kuliah wirausaha kepada para mahasiswa di kampus tersebut pada Jumat (26/5) siang. Dalam agenda itu, Fransiscus Go menyampaikan materi terkait strategi menjadi pengusaha handal.
“Kita hari ini dihadapkan pada tantangan besar yang terjadi ditengah masa transisi dari era konvensional ke era digital, dan dari era masa lalu ke era masa depan. Bicara masa depan, tergantung pada keputusan yang kita ambil hari ini. Kelompok milenial, harus peka dan punya analisis tajam untuk menjadi pribadi yang sukses di esok hari,” ujar pria yang akrab disapa Frans ini, Jumat (26/5/2023).
Menurut Frans, di satu sisi era digital itu telah mendisrupsi kebiasaan lama yang jelek di tengah masyarakat seperti tradisi malas, tidak inovasi, bergantung pada orang lain dan lain-lain. Di sisi lain, kata Frans, era digital merupakan sebuah peluang emas dan sangat positif, misalnya dalam hal kecepatan dan ketangkasan milenial untuk menciptakan atau menangkap kesempatan.
“Tentu warisan yang baik itu harus dijaga dan ditingkatkan, tapi kita jangan terjebak dengan perangkap masa lalu karena bagaimanapun perkembangan jaman akan terus menggerus karya karya masa lalu itu,” katanya.
“Generasi muda itu sekarang dipicu untuk mendongkrak kreativitas membuka peluang baru, usaha baru untuk menyiapkan masa depan. Kemudian kecerdasan membaca peluang yang
akan muncul pada waktu yang akan datang, karena saat ini semuanya sudah sangat terbuka sehingga setiap orang mempunyai kesempatan dan peluang yang sama,” sambungnya.
Sebagai informasi, kegiatan tersebut merupakan program Ikatan Alumni Universitas Atma Jaya Yogyakarta dalam wadah KAMAJAYA Business Club yaitu agenda dengan mengumpulkan para alumni lintas fakultas yang sudah terjun sebagai praktisi entrepreneur dan intrapreneur untuk berbagi pengalaman praktis dalam seminar kewirausahaan kepada para mahasiswa UAJY.
Frans yang juga pengurus alumni Kamajaya Bussines club menuturkan, mahasiswa sebagai kelompok milenial ini harus mulai menguasai pengetahuan terkait bagaimana menyiapkan dan membangun usaha, alias menjadi wirausaha baru. Pasalnya, lanjut Frans, untuk memulai bisnis harus ditopang oleh berbagai hal mulai dari perizinan, modal dan sumber daya manusia (SDM).
“Sebenarnya bisa dimulai dari bisnis pribadi skala kecil, kemudian perlahan berjalan membentuk bisnis yang berbadan hukum yang sesuai dengan skala bisnis, kepentingan bisnis dan hukum yang berlaku,” sebutnya.
Frans juga menjelaskan, pada tahap awal tersebut perlu dilakukan analisis misalnya value proposition tergantung bisnis yang di pilih dan lain-lain. Terkait bisnis berbadan hukum atau tidak berbadan hukum, dikembalikan lagi kepada kepentingan pelaku bisnis tersebut.
“Contoh bisnis badan hukum ya seperti Koperasi, Yayasan, BUMN, BUMD, Perseroan terbuka, terbatas atau perorangan. Yang non badan misalnya Firma, CV, Persekutuan Perdata dan perhimpunan. Tapi itu semua, yang wajib dilakukan adalah pemisahan kekayaan, legalitas Kementerian Hukum dan HAM dan menentukan subjek hukum,” ucapnya.
Yang tidak kalah penting, kata Frans, adalah praktek perlindungan terhadap usaha yang sedang atau akan dijalankan. Misalnya, selalu membuat perjanjian tertulis dengan karyawan, mitra atau pihak pihak yang diperlukan, mentaati peraturan
terkait perizinan dan mempatenkan jenis usaha melalui Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) agar tidak melanggar atau dilanggar orang lain.
Pada kesempatan tersebut, Frans juga mengupas tuntas terkait dengan organisasi perusahaan berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, mulai dari membedah regulasi perihal usaha dengan badan hukum dan non badan hukum hingga tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) struktur organisasi perusaahan, RUPS dan lain-lain.
“Pengetahuan ini penting dimiliki kelompok milenial adik adik kita di UAJY ini, karena besok mereka lah yang akan bersaing dengan pengusaha pengusaha kelas dunia sehingga sudah pasti mereka harus menguasai produk konvensional seperti regulasi dan semacamnya, juga harus menguasai produk digital seperti Multimedia, Metaverse, Artificial Intellegence (AI) dan lain-lain,” pungkasnya.
Sumber : https://kosadata.com/read/pengusaha-sukses-fransiscus-go-berbagi-ilmu-bisnis-ke-mahasiswa-atma-jaya-yogyakarta