Skip to content

Mahasiswa: Garda Bajaga Lindungi Martabat Masyarakat NTT dari Sindikat TPPO

Facebook
WhatsApp
Twitter
Email
Print

KOSADATA – Ketua Umum Gerakan Mahasiswa (Gema) NTT Bogor Raya Richard mengungkapkan, pihaknya mendukung penuh Garda Baku dan Jaga (Bajaga) yang digagas oleh seorang tokoh dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) bernama Fransiscus Go.

Menurut Richard, gerakan yang saat ini dimotori Fransiscus Go tersebut merupakan langkah nyata sekaligus tindakan preventif guna melawan perdagangan orang (Human trafficking) di Provinsi NTT khususnya.

“Tentu melawan sindikat perdagangan orang merupakan kewajiban setiap individu maupun pemerintah guna menjaga harkat dan martabat dan Hak Asasi Manusia,” ujar Richard, Minggu (27/8/2023).

Richard menjelaskan, sebagaimana diatur dalam UU Nomor 21 Tahun 2007 tentang tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), Human Trafficking merupakan kejahatan luar biasa yang dapat merugikan psikis, fisik, materi dan imateril.

Munculnya Garda Bajaga, kata Richard, mulanya berangkat dari keresahan yang dirasakan Fransiscus Go terhadap praktik perdagangan orang yang berkedok sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang akan dikirim ke luar negeri.

“Setidaknya dengan adanya wadah tersebut dapat meminimalisir sekaligus memerangi human trafficking, tentu melihat latar belakang beliau juga di satu sisi sebagai praktisi hukum kemudian beliau juga pemerhati ketenagakerjaan,” jelasnya.

Lebih lanjut Richard menuturkan, langkah-langkah semacam itu sangat berdampak baik dalam memerangi kejahatan luar biasa serta akan melindungi masyarakat dari bujuk rayu para mafia TPPO.

Dia berharap, Garda Bajaga konsisten dan komitmen melawan segala bentuk perdagangan orang lantaran gerakan tersebut punya peran penting dalam mengkoordinasikan berbagai pencegahan.

“Garda Bajaga ini sebagai simbol kepedulian terhadap warga Nusa Tenggara Timur yang menjadi korban betapa mengerikan

tindakan perdagangan orang. Tentu dengan adanya wadah ini yang nantinya akan semakin masif mengedukasi, sosialisasi dan aksi nyata di tengah masyarakat,” sebutnya.

Richard menjelaskan, pencegahan human trafficking merupakan tugas semua pihak mulai dari pemerintah, lembaga terkait dan masyarakat sampai lapisan paling bawah. Menurutnya, Garda Bajaga memiliki peran penting di setiap Desa untuk membatasi pola atau gerak dari pelaku TPPO saat mencari korban.

“Gagasan seperti ini perlu adanya respon cepat dari pemerintah provinsi Nusa Tenggara Timur,” ungkapnya.

Selain itu, kata Richard, perlindungan terhadap masyarakat bawah merupakan prioritas yang harus dilakukan Garda Bajaga. Gerakan ini juga adalah instrumen paling penting dan efektif guna mencegah serta menangani perdagangan orang.

Sumber : https://kosadata.com/read/mahasiswa-garda-bajaga-lindungi-martabat-masyarakat-ntt-dari-sindikat-tppo

Berita Terkait

TERKINI