Kupang – Fransiscus Go, seorang pengusaha yang sukses berkiprah di ibukota Jakarta, bukanlah sosok yang asing bagi masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT). Meski bukan seorang gubernur, namun kontribusinya bagi NTT telah dirasakan oleh banyak orang.
“Frans Go telah berbuat banyak untuk NTT sejak lama, meskipun bukan sebagai seorang gubernur. Kata-katanya tentang membangun NTT tanpa harus menjadi gubernur membuat saya terharu,” ungkap Esthon Foenay, yang mengenal baik Fransiscus Go dan keluarganya.
Esthon menyoroti sifat bersahaja dan tidak berambisi yang dimiliki Fransiscus Go. Meskipun memiliki kapasitas untuk memimpin dalam berbagai bidang, namun Fransiscus Go tetap rendah hati dan tidak lupa akan asal-usulnya.
“Saat mendengar nama Fransiscus Go, Esthon dengan lugas mengungkapkan sosok pengusaha asal Timor yang sukses berkiprah di ibukota Jakarta,” tambah Esthon.
Fransiscus Go tidak hanya dikenal sebagai seorang pengusaha sukses, tetapi juga sebagai sosok yang peduli pada sesama dan lingkungan sekitarnya. Hal ini tercermin dari kunjungannya baru-baru ini ke Kupang, di mana dia bertemu kembali dengan teman-teman SMA-nya di SMA Negeri 1 Kupang.
“Dia dengan tulus berbagi dengan siapa pun tanpa mengharapkan imbalan,” ungkap Esthon. “Terkadang, ketika seseorang mencapai puncak kesuksesan, mereka cenderung kurang memperhatikan sesama dan lingkungan sekitarnya. Namun, hal itu tidak berlaku bagi Frans Go.”
Fransiscus Go, CEO GMT Institute, selalu siap berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan NTT. Bagi banyak orang, dia memiliki nilai tambah dalam upaya memajukan Nusa Tenggara Timur.
Dengan dedikasinya yang tinggi dan semangatnya untuk berbuat baik tanpa pamrih, Fransiscus Go terus menjadi teladan bagi banyak orang, baik di NTT maupun di seluruh Indonesia. Semoga kontribusinya terus berlanjut dalam mewujudkan kemajuan dan kesejahteraan bagi Nusa Tenggara Timur.
