Skip to content

Pengusaha Sukses Fransiscus Go, Inspirasi dari Timor untuk NTT

Facebook
WhatsApp
Twitter
Email
Print

Kupang – Dalam dunia yang sering kali materialistis, menemukan sosok seperti Fransiscus Go, seorang pengusaha asal Timor yang telah menorehkan kesuksesan di Jakarta, adalah sebuah kisah inspiratif yang layak diceritakan. Keberhasilannya bukan hanya terukir dalam angka-angka bisnis, melainkan juga dalam tindakan nyata untuk memajukan daerah asalnya, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Esthon Foenay, seorang teman lama Fransiscus Go, mengungkapkan kekagumannya terhadap sosok Go.

“Saya mengenal baik Fransiscus Go dan keluarganya. Dia adalah orang yang bersahaja dan tidak berambisi, meskipun memiliki kapasitas untuk memimpin dalam berbagai bidang jika dia mau,” kata Esthon.

Kesederhanaan dan ketidakinginan Go untuk mencari kekuasaan atau jabatan ternyata bukanlah halangan baginya untuk memberikan kontribusi signifikan bagi masyarakat.

Menurut Esthon, apa yang membuat Frans Go spesial adalah dedikasinya terhadap NTT. “

Satu hal yang membuat saya bangga adalah bahwa Frans Go telah berbuat banyak untuk NTT sejak lama, meskipun bukan sebagai seorang gubernur. Kata-katanya tentang membangun NTT tanpa harus menjadi gubernur membuat saya terharu,” ungkap Esthon setelah bertemu dengan CEO GMT Institute, Fransiscus Go.

Ini menunjukkan bahwa kepemimpinan dan pengaruh bisa diwujudkan dalam banyak cara, bukan hanya melalui posisi politik.

Kesuksesan seringkali membuat orang menjadi egois dan lupa dengan lingkungan serta masyarakat sekitar. Namun, Frans Go membuktikan bahwa hal itu tidak berlaku baginya. Kepulangannya ke Kupang dan pertemuannya dengan teman-teman SMA di SMA Negeri 1 Kupang menegaskan komitmennya untuk berbagi dan memberi tanpa mengharapkan imbalan.

“Dia dengan tulus berbagi dengan siapa pun tanpa mengharapkan imbalan,” kata Esthon, menggambarkan sifat altruistik Go.

Fransiscus Go, melalui perjalanan dan tindakannya, telah menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang, terutama bagi masyarakat NTT. Dedikasinya untuk memajukan kesejahteraan daerah asalnya, tanpa mengharapkan jabatan atau pengakuan, adalah bukti bahwa untuk berkontribusi terhadap masyarakat, seseorang tidak perlu berada di posisi tertinggi.

Kisahnya mengajarkan bahwa dengan kemauan yang kuat dan hati yang tulus, setiap individu memiliki potensi untuk membuat perubahan yang signifikan bagi lingkungan sekitarnya. (KENDAL1)

Berita Terkait

TERKINI