Skip to content

Inisiatif Peningkatan Pendidikan di NTT oleh Frans Go: Sebuah Langkah Maju yang Patut Didukung

Facebook
WhatsApp
Twitter
Email
Print

Jakarta – Bobby Lianto, Ketua Kamar Dagang Indonesia (KADIN) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), menyoroti pentingnya inisiatif Frans Go dalam memajukan pendidikan di NTT. Lianto, yang merespons opini pengusaha Jakarta sekaligus tokoh masyarakat NTT, Fransiscus Go, menyatakan dukungannya terhadap usulan perbaikan mutu pendidikan tersebut.

“Ini adalah langkah maju. Kita butuh pemikiran dan tindakan seperti yang diusulkan Pak Frans untuk memastikan pendidikan di NTT tidak hanya terarah tapi juga berdaya saing,” ungkap Lianto.

Sementara itu, Daniel Tagu Dedo, pejabat tinggi di sebuah perusahaan energi Jakarta dan teman dekat Fransiscus Go, menambahkan bahwa peningkatan kualitas pendidikan di NTT harus berjalan beriringan dengan penanganan masalah kemiskinan.

Dedo mengkritisi pendekatan saat ini dalam menangani kemiskinan di NTT, “Kita perlu pendekatan yang lebih intensif dan terfokus, mirip tim SAR dalam menanggulangi bencana, untuk benar-benar menangani kemiskinan yang masih menjadi salah satu yang tertinggi di Indonesia,” tegas Dedo.

Menanggapi hal ini, Fransiscus Go menekankan perlunya mekanisme penyaluran bantuan sosial yang lebih efektif dan tepat sasaran. “Kita perlu memastikan bahwa bantuan sosial mencapai mereka yang benar-benar membutuhkan, bukan hanya berputar di sekitar lingkaran terdekat,” ujar Frans.

Frans juga menyoroti urgensi pembangunan sumber daya manusia di NTT, “Kita harus membangun SDM kita agar NTT tidak hanya lepas dari jerat kemiskinan tetapi juga mampu bersaing di kancah nasional,” tutur Frans.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTT yang disampaikan Frans memperlihatkan realitas yang memprihatinkan, dengan pendidikan NTT berada di urutan ke-30 dari 34 provinsi, sementara kemiskinannya adalah ketiga tertinggi setelah Papua dan Papua Barat.

Inisiatif Frans Go ini membuka mata banyak pihak tentang pentingnya fokus pada pendidikan dan kemiskinan di NTT, menunjukkan bahwa perbaikan di kedua bidang ini bisa membawa perubahan signifikan bagi masa depan provinsi tersebut. (KENDAL1)

Sumber: kosadata.com

Berita Terkait

TERKINI