สล็อตเว็บตรง
บาคาร่า
สล็อตเว็บตรง
w69
dk7
บาคาร่า
บาคาร่า
Pelatihan YFMG Buka Jalan Kemandirian Ekonomi Warga Maumolo Lewat Olahan Pisang - FRANSISCUS GO
Skip to content

Pelatihan YFMG Buka Jalan Kemandirian Ekonomi Warga Maumolo Lewat Olahan Pisang

Facebook
WhatsApp
Twitter
Email
Print

Maumolo — Suasana penuh antusiasme tampak dari wajah ibu-ibu Desa Maumolo, Kelurahan Bansone, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), saat mengikuti pelatihan keterampilan yang diadakan oleh Yayasan Felix Maria Go (YFMG). Mereka kini memiliki harapan baru setelah belajar mengolah hasil alam di sekitar mereka untuk menambah penghasilan keluarga.

Salah satu peserta, Magdalena Obe, menceritakan bahwa selama ini pisang yang tumbuh melimpah di desa mereka hanya dijadikan makanan ternak. “Kalau panen dan hasilnya banyak, kami tidak tahu harus buat apa. Kami makan sedikit, sisanya untuk makanan babi. Tapi sekarang kami diajari buat keripik pisang dan bisa dijual ke pasar atau sekolah,” ujar Magdalena, Rabu (30/7/2025).

Ia menambahkan bahwa pelatihan ini membuka wawasan para ibu tentang potensi ekonomi dari tanaman yang selama ini dianggap biasa. “Terima kasih Bapak Fransiscus Go dan YFMG yang sudah ajarkan kami cara bikin keripik, mengemas, dan menjual. Sekarang pisang kami bisa hasilkan uang,” ungkapnya penuh semangat.

Pelatihan keterampilan tersebut merupakan bagian dari program “Pelatihan Keterampilan Warga Menuju Kemandirian Ekonomi” yang digelar YFMG bersama Ikatan Alumni SMA Negeri 1 (Ikasmansa) Kupang, Angkatan ’87. Hari kedua kegiatan ini dipusatkan di Desa Maumolo.

Dalam kegiatan itu, para peserta belajar langsung dari Koki Kue, Ratna Mella, yang mengajarkan cara membuat berbagai olahan seperti keripik pisang (kesang), olahan ubi, dan kue cucur. Semua bahan yang digunakan mudah didapat dari lingkungan sekitar, sehingga bisa langsung dipraktikkan di rumah.

Direktur YFMG, Fransiscus Go, menegaskan bahwa pelatihan ini bukan sekadar kegiatan rutin, tapi bagian dari visi besar untuk membangun kemandirian ekonomi dari keluarga. “Kemandirian dimulai dari tangan-tangan yang terampil,” ujarnya.

Menurut Fransiscus, pelatihan ini merupakan investasi jangka panjang untuk masa depan masyarakat TTU. “Keterampilan yang kita tanamkan hari ini adalah warisan terbaik untuk generasi mendatang. Ini bukan sekadar pelatihan, melainkan bentuk nyata penghargaan terhadap martabat setiap keluarga,” tegasnya.

Ia berharap hasil dari pelatihan ini bisa membangun kesadaran warga untuk terus mengembangkan potensi lokal yang ada. “Dari tangan terampil, lahir ekonomi mandiri. Itulah tujuan kami untuk masyarakat Kefamenanu dan Maumolo,” pungkas Fransiscus Go.

Kegiatan ini menjadi bukti bahwa perubahan bisa dimulai dari hal sederhana. Dengan sedikit pelatihan, sumber daya yang dulu dianggap remeh kini menjadi jalan baru menuju kemandirian ekonomi warga.

Berita Terkait

TERKINI