Jakarta – Tokoh muda asal Nusa Tenggara Timur, Ir. Fransiscus Go, menghadiri diskusi bersama para anggota PMKRI Jakarta Timur. Dalam pertemuan tersebut, Fransiscus berbagi pandangan tentang peran pemuda dalam membangun ekonomi nasional. Suasana diskusi berlangsung hangat dan penuh semangat.
Fransiscus mengaku terinspirasi oleh antusiasme para peserta yang hadir. Ia menuturkan, generasi muda yang sering dianggap apatis dan malas belajar ternyata menunjukkan semangat tinggi untuk berdiskusi. “Saya melihat sendiri bagaimana mereka datang, berbicara, dan berpikir kritis tentang masa depan mereka dan bangsanya,” ujarnya.
Menurut Fransiscus, pertemuan tersebut semakin meyakinkannya bahwa masa depan Indonesia emas 2045 berada di tangan generasi muda yang mau belajar dan bertanggung jawab. Ia menegaskan bahwa semangat belajar dan kemauan untuk berproses menjadi kunci utama menuju kemajuan bangsa.
Namun, Fransiscus juga menekankan bahwa semangat saja tidak cukup. Diperlukan pondasi karakter yang kuat agar generasi muda mampu bersaing dan membawa perubahan positif. Ia menyebut ada tiga hal penting yang perlu ditanamkan sejak dini agar cita-cita itu tercapai.
Pertama, menurutnya, adalah kedisiplinan. Fransiscus menjelaskan bahwa disiplin berarti komitmen untuk menekuni pilihan hidup dan terus belajar dari setiap proses. “Tanpa disiplin, semua rencana hanya akan menjadi angan-angan,” tegasnya.
Kedua, kemandirian, baik secara intelektual maupun ekonomi. Ia mengajak generasi muda untuk tidak bergantung, melainkan berani menciptakan peluang. “Pemuda harus bisa mandiri dan menciptakan lapangan kerja, bukan hanya mencari pekerjaan,” tambahnya.
Hal ketiga yang ditekankan Fransiscus adalah integritas. Ia menilai nilai kejujuran dan tanggung jawab menjadi fondasi utama dalam setiap langkah dan keputusan. “Integritas adalah nilai yang tidak boleh ditawar, karena itu yang menentukan arah masa depan seseorang,” ungkapnya.
Fransiscus berharap tiga nilai tersebut—disiplin, mandiri, dan berintegritas—dapat menjadi pegangan bagi generasi muda dalam berkontribusi untuk bangsa. Dengan karakter yang kuat, katanya, Indonesia akan memiliki generasi yang tangguh dan berdaya saing.
“Saya percaya, dengan tiga hal itu, generasi muda Indonesia akan tumbuh menjadi generasi yang mampu membawa bangsa ini menuju masa depan yang lebih baik,” tutup Fransiscus dengan optimis.





