Skip to content

Milenial Timor Berkarya: Revolusi Jurnalisme di GMT Institute

Facebook
WhatsApp
Twitter
Email
Print

Provinsi Nusa Tenggara Timur menyaksikan lonjakan antusiasme di kalangan generasi milenialnya dalam bidang jurnalistik. Sebuah inisiatif yang dicanangkan oleh GMT Institute dan Yayasan Felix Maria Go telah menyulut semangat baru di hati para pemuda dan pemudi di Pulau Timor. Terbukti dari kehadiran peserta yang terus melebihi ekspektasi, pelatihan ini telah melintasi berbagai kota seperti SoE, Kefamenanu, Malaka, dan Atambua.

Dengan kehadiran narasumber terkemuka seperti Robert Kadang dari RakyatNTT.com dan Sofa Nurdiyanti serta Ari Huma dari GMT Institute, pelatihan ini menawarkan lebih dari sekadar penulisan berita. Ini adalah tentang membangun fondasi bagi generasi mendatang untuk memahami perbedaan antara fakta dan fiksi dalam era informasi yang kacau.

Mahasiswa dari berbagai universitas dan siswa SMA unggulan di Timor termasuk dalam rombongan peserta yang bersemangat. Mereka tidak hanya belajar teori jurnalistik, tetapi juga keterampilan praktis seperti editing dan etika jurnalistik. Frans Go, CEO GMT Institute, menekankan pentingnya inisiatif semacam ini dalam membentuk pemikiran kritis di kalangan pemuda.

Ardi Tafui, dosen dari Institute Pendidikan Soe, mengungkapkan kepuasan atas dampak pelatihan tersebut terhadap mahasiswanya.

“Ini bukan hanya tentang pelajaran jurnalistik, tapi juga tentang membangun masa depan yang cerah untuk jurnalisme di Timor,” kata Ardi, meskipun menambahkan keinginan untuk pelatihan yang lebih panjang dan mendalam.

Di Kefamenanu, peserta muda dari SMUK Warta Bhakti menunjukkan inisiatif dengan mewawancarai narasumber tentang praktik jurnalisme. Keseriusan mereka menunjukkan bagaimana pelatihan ini telah mendorong mereka untuk melangkah lebih jauh dalam eksplorasi jurnalistik.

Mahasiswa Universitas Pertahanan di Belu mengungkapkan kegembiraan serupa, menyoroti bagaimana pelatihan ini telah membantu mereka memahami perbedaan antara hoax dan jurnalisme yang akurat.

Fransiscus Go, dengan visinya, telah membawa angin segar ke dunia jurnalisme di perbatasan NKRI, menanam benih untuk generasi wartawan yang berpengetahuan, etis, dan berbakat. (KENDAL1)

Sumber: rakyatntt.com

 

 

Berita Terkait

TERKINI