MANGGARAI – Fransiscus Go disambut dengan tutur adat dan dikenakan selendang songke (selendang), Bila (Topi Songke) dan robo yang berisi tuak oleh tokoh adat dan tokoh masyarakat Manggarai.
Kehadiran Frans Go bersama tim di lokasi tersebut dengan menempuh jalan 15 Km yang dikelilingi area persawahan dan perkebunan ini adalah untuk menemui warga Kampung Timu Desa Golocador, Kecamatan Wai Ri’i Kabupaten Manggarai-NTT, Rabu (27/3/2024).
Dalam kesempatan itu, Fransiscus Go menyampaikan terima kasih atas sambutan yang luar biasa dilakukan oleh para tokoh adat dan tokoh masyarakat padanya. Ia merasa seolah disambut bagai keluarga.
“Begitu saya dalam perjalanan ke tempat ini saya sudah merasakan adanya aura kebaikan,” kata Frans sapaan akrabnya dalam sambutannya di depan tokoh adat dan masyarakat.
Menurut Frans, kedatangannya ke tanah Flores mulai dari Lembata hingga ke Labuan Bajo hanya untuk mencari teman dan saudara untuk menjadi keluarga. “Ini adalah permulaan yang saya bersama tim melakukan kunjungan dimulai dari Lebata hingga Labuan Bajo ada kehangatan yang dirasakan. Untuk itu kehadiran saya akan maju menjadi calon gubernur tentunya tidak bisa berjalan sendiri tapi butuh dukungan bapak, mama dan basudara semua,” kata Frans.
Frans mengakui, meski pelaksanaan tahapan-tahapan proses pelaksanaan pencalonan masih panjang, namun ia menilai langkah awal adalah mengenalkan diri dan menyambung silaturahmi dengan masyarakat NTT sekaigus melihat respon masyarakat terhadap dirinya.
“Yang terpenting sekarang keterkenalan saya di masyarakat baik secara khusus di Flores dan secara umum di NTT. Maka dari itu saya meminta kepada basudara semua yang ada di sini (Desa Golocador-red) untuk dapat memperkenalkan saya kepada basudara yang lainnya. Karena nantinya tim dari Jakarta akan melakukann suvei apakah masyarakat mengenal aku (Frans Go- red) sebab itu menjadi salah satu bagian dari indikator nantinya untuk bisa maju atau tidak. Kesempatan berharga ini saya hanya ingin hadir bukan untuk berkampanye namun datang melihat atau bersilahturahmi dengan basudara semua. Dan juga bisa memgetahui kesetian para relawan dalam memdukung saya dengan tulus atau tidak,” ungkap Frans.
Fran menambahkan, melalui hasil survei jika ia dikenal secara utuh di masyarakat maka pasti dirinya akan hadir lagi untuk bertemu dengan sebuah kepastian bahwa dirinya siap maju dari Partai A dan didampingi oleh siapa, serta program kerja untuk disampaikan kepada basudara dan keluarga semua.
“Saya ini orang biasa. Jadi sekali lagi saya menyampaikan terima kasih dan yakini basudara dan relawan semua akan bekerja dengan tulis dalam mendukung saya. Untuk itu kita coba kerja untuk membuktikan itu dengan waktu perjalalanan yang masih panjang ini,” pinta Frans.
Berkaitan harapan Frans tersebut, Marsel yang juga masuk sebagai tokoh masyarakat pada wilayah tersebut mengatakan, dengan kehadiran Baoak Frans GO di tempat ini dan diaambut secara adat dengan memberikan kain seledang serta topi maka tentunya warga setempat akan siap mendukungvBapak Frans seutuhnya.
“Dengab telah memberikan kain selendang songke dan topi maka kami siap memdukung seutuhnya buat Bapak Frans. Karena proses Pak Frans menjadi calon gubernur dan hadir ditempat ini bukan orang Flores tapi orang Tmur maka pasti dukungan kami seutuhnya buat Pak Frans.” ungkapnya.
Deketahui sebelum ke Desa Golocador, Frans bersama tim juga menyambangi toko agama beserta pengurusnya yang tergabung dalam komunitas Gereja GMIT Imanuel Ruteng, Kelurahan Pitak, Kecamatan Lamgke Rembong diantaranya Pdt. Meksi R Dethan., Patar Pardede yang beeasal dariBatak, Jimmy A P Mesakh, Marthinus Apri Laturake, Johannes Banilo, Djoni A.Solsepa, Daut Malor Kana, .Micha O.Dima dan Polce.Ziku.
Komunitas yang ada di GMIT Ruteng tersebut dari beberapa suku yaknib Timor, Rite, Sabu, Alor, Sumba, Batak, Jawa, dan Bali serta Tkonghoa.