JAKARTA – Dalam rangka merayakan ulang tahunnya ke – 32 tahun ini, Teater SATU Timor mementaskan TRILOGI Teater Timor yang mengangkat karya-karya anak NTT. Pementasan itu digelar di Taman Budaya Gerson Poyk Oepoi, Kota Kupang, Sabtu (8/6/2024). Kepada RakyatNTT.com, Sutradara Deky Seo mengungkapkan, ada tiga karya yang dipentaskan dalam pagelaran tersebut.
Pertama, “Kepada Umbu” karya Abner Raya Midara. “Selaku sutradara, ini merupakan karya puisi yang saya garap dalam musikalisasi puisi. Naskah ini menceritakan tentang kehidupan manusia yang terikat pada budaya, dan berada dalam modernisasi pendidikan. Karya ini digarap menggunakan nada lagu Sumba,” sebut Deky.
Kedua, “Mama Jangan Mati” karya Ati Dulang menggunakan tradisi Tei Guguh Hilli, tradisi bangsa Buna, Kemak-Belu. “Sebuah kolaborasi yang memberikan gambaran tentang budaya kita telah mati oleh zaman,” kata Deky.
Ketiga, “Pantun Gagal” karya Ragil Sukriwul. “Ini adalah puisi yang dipilih untuk dimasukan dalam trilogi kali ini. Menceritakan tentang kehidupan pada masa sulit jaman dulu muda-mudi Kupang. Karya ini dipentaskan IDG genre jenaka,” tandasnya.
Pementasan TRILOGI Teater SATU Timor, kata Deky, mendapat dukungan penuh pemerhati komunitas milenial, Fransiscus Go. Bahkan, CEO GMT Institute itu datang dari Jakarta menyaksikan langsung pementasan tersebut.
“Bung Frans Go seorang muda dan energik yang mulai bergabung bersama Teater SATU Timor, dan menyaksikan pagelaran karya-karya ini. Beliau menjadi pendukung utama pementasan ini,” pungkas Deky Seo sembari menyebutkan, penonton pementasan TRILOGI Teater SATU itu ada yang berasal dari Kabupaten Timor Tengah Selatan, Kabupaten Kupang, mahasiswa Undana, IAKN, dan Muhammadyah serta seniman se Kota Kupang.
Fransiscus Go yang dimintai tanggapannya usai menyaksikan pagelaran tersebut, mengaku kagum pada potensi yang dimiliki anak muda NTT. “Keren..! Ya, tinggal pemimpinnya. Mau tidak membuat generasi muda lebih kreatif,” tandas Frans Go.
Berita ini dilansir dari Saksikan TRILOGI Teater SATU Timor, Frans Go : Keren..! – Rakyat NTT