Skip to content

Saatnya Makan Siang Gratis di Sekolah

Facebook
WhatsApp
Twitter
Email
Print

Oleh: Fransiscus Go

Lonceng sekolah SD Nunpene 1 berbunyi, mulai terdengar keriuhan dari beberapa kelas. Tentu bisa dirasakan suasana hati anak-anak yang hari itu mengalami pertama kali makan siang gratis yang diadakan di sekolah.

Lena membawa kotak makanan bergambar Popeye, Domi membawa piring makan, dan teman-teman main juga mulai berbaris memasuki aula dengan peralatan makan masing-masing yang beragam, bahkan ada anak yang tidak membawa sana sekali peralatan makan.

Siang itu mama Meri, salah satu anggota Komite Sekolah yang ditugaskan memasak makan siang tersebut. Dalam barisan yang rapih, satu persatu bergiliran menerima ransum makanannya.

Ose, kelas 2 A menanyakan kepada ibu guru yang kebetulan membagi makanan. “Bolehkah saya minta bawa pulang buat adik di rumah yang belum makan?”

Belum dijelaskan oleh gurunya, sudah ditimpali oleh temannya Sius dengan bertanya, “bolehkah saya dapat jatah 2 piring, karena untuk jatah makan malam, karena mama sonde bamasak hari ini?”

Ada kejadian Putri yang merintih menangis karena susunya ditumpahkan Kobus, yang duduk di sampingnya.

Meja makan di aula kebetulan belum ada anggaran baru, sehingga banyak permukaan yang bolong-bolong dengan kursi berwarna kusam dan terbatas. Ferdi, Ino dan teman-teman kelas 6 makan sambil berdiri. Senang hari itu kita melihat anak-anak makan sambil bercanda kecil.

Suasana makan hampir berakhir ditandai dengan mulai berkurangnya keributan bunyi-bunyi sendok piring dari puluhan murid tadi. Ada yg berteriak, “minum… minum…,” sembari menjolorkan lidahnya karena kepedesan. “Hosssh…” OMG ternyata mama Meri beri bumbu lada dan kurus/rawit berlebihan di sop ayam tadi.

Momen ini, saya berpendapat sebagai momen baik untuk katong semua bersama-sama GETARKAN bumi selaksa nusa kita ini untuk memberi anak-anak dengan makanan bergizi, kaya protein, walau dalam suasana sederhana bersahaja.

Makan telur atau ikan atau daging yang diproses secara wajar, sehingga kandungan protein tetap berkualitas TIAP HARI. Susu sebagai pengganti protein juga wajib diadakan minimal SEMINGGU sekali.

Makan buah dan sayur bervitamin, diproses dengan waktu dan suhu terjaga agar vitamin tidak berkurang TIAP HARI. Kapan lagi kalo bukan sekarang? Katong bersama-sama menerapkan ini serentak di semua sekolah. Mari katong Bajaga!

Berita Terkait

TERKINI