Timor Tengah Selatan — Tokoh asal Nusa Tenggara Timur (NTT), Fransiscus Go, terus menunjukkan kepeduliannya terhadap pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal.
Kali ini, pengusaha yang juga menjabat sebagai Ketua Yayasan Felix Maria Go (YFMG) itu mengunjungi Desa Persiapan Saisana, Kecamatan Waibeba, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), untuk menyaksikan langsung aktivitas produksi UMKM Sambal Asett yang dirintis anak-anak muda setempat.
Kehadiran Frans Go disambut hangat oleh komunitas muda desa, termasuk dua sosok inspiratif, Piter Selan dan Yaya, yang selama ini konsisten mendampingi para petani lokal. Dalam kesempatan itu, Frans menyampaikan rasa bangganya terhadap semangat dan dedikasi keduanya.
“Saya kagum kepada Piter dan Yaya. Di era sekarang, sulit menemukan anak muda yang setia mendampingi petani. Tetap semangat menanam dan menghidupi desa,” ucapnya.
Tak sekadar memberikan apresiasi, Frans Go juga membawa kabar baik berupa rencana kerja sama antara UMKM Sambal Asett dan jaringan distribusi Sayur Kendal yang berbasis di Jakarta. Ia menjelaskan bahwa inisiatif ini bertujuan memperkuat distribusi dan memperluas pasar produk Sambal Asett ke skala nasional.
Sambal Asett sebelumnya telah dipasarkan melalui platform Tokopedia dari Jakarta, namun Frans Go menilai perlu adanya penguatan rantai distribusi agar produk desa ini benar-benar bisa bersaing di pasar yang lebih luas.
“Kami ingin memastikan produksi sambal ini terus berjalan untuk menghidupkan petani cabai di Soe. Sayur Kendal siap menjadi mitra distribusi agar produk ini menjangkau lebih luas,” ujar Frans.
Sebagai bentuk dukungan nyata, Frans langsung memesan 96 botol Sambal Asett untuk mendukung keberlanjutan produksi. Respons positif datang dari Yaya, inisiator Sambal Asett, yang menyambut kolaborasi tersebut dengan penuh harapan. Ia melihat langkah ini sebagai awal yang baik untuk membuka jalan lebih lebar bagi produk desa menembus pasar nasional.
Yaya, ibu muda milenial yang mendirikan UMKM Sambal Asett, selama ini dikenal aktif dalam pemberdayaan petani lokal. Ia bekerja sama dengan kelompok tani milenial GEJALA, yang memiliki komitmen menjaga ekosistem pertanian di tengah tantangan keterbatasan sumber daya air di daerah tersebut.
Menurut Yaya, kehadiran Frans Go memberikan semangat baru bagi timnya. Ia berharap kunjungan ini dapat menjadi contoh bahwa perhatian dari tokoh publik bisa berdampak besar terhadap motivasi dan kepercayaan diri pelaku UMKM. “Ini mendorong kami untuk terus berkarya dan membuat anak-anak muda percaya bahwa kampung sendiri bisa menjadi tempat membangun mimpi,” ujarnya.
Inisiatif Frans Go ini mempertegas perannya bukan hanya sebagai pengusaha, tetapi juga sebagai tokoh yang aktif mendorong kebangkitan ekonomi lokal. Dengan kolaborasi lintas daerah seperti ini, UMKM dari pelosok NTT punya peluang lebih besar untuk naik kelas dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.