สล็อตเว็บตรง
บาคาร่า
สล็อตเว็บตรง
w69
dk7
บาคาร่า
บาคาร่า
YFMG Bangun Dua Sumur Bor untuk Warga Kampung Maumolo - FRANSISCUS GO
Skip to content

YFMG Bangun Dua Sumur Bor untuk Warga Kampung Maumolo

Facebook
WhatsApp
Twitter
Email
Print

Yayasan Felix Maria Go (YFMG) menyalurkan bantuan berupa pembangunan sumur bor bagi warga Kampung Maumolo, Kelurahan Bansone, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Bantuan ini hadir untuk menjawab persoalan serius masyarakat setempat yang selama bertahun-tahun dilanda krisis air bersih.

Sebelumnya, Kampung Maumolo memiliki beberapa sumber mata air yang menjadi penopang kehidupan warganya. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, sumber mata air tersebut mengalami kekeringan saat musim kemarau, sehingga membuat warga kesulitan memperoleh air bersih.

Kondisi ini berdampak besar bagi masyarakat yang mayoritas berprofesi sebagai petani. Kampung Maumolo, yang dahulu dikenal sebagai salah satu pemasok sayur-mayur untuk Kota Kefamenanu, kini hanya tinggal kenangan karena lahan pertanian sulit diolah tanpa ketersediaan air.

Owner YFMG, Fransiscus Go, berinisiatif membangkitkan kembali semangat para petani dengan menghadirkan dua titik sumur bor di kampung tersebut. Satu unit sumur bor telah rampung dikerjakan dan mulai dimanfaatkan warga, sementara satu unit lainnya masih dalam tahap penyelesaian.

Informasi terbaru menyebutkan bahwa sumur bor kedua sudah tuntas dibangun. Saat ini tenaga teknis sedang melakukan proses penyedotan air kotor yang mengendap di dalam sumur agar segera dapat digunakan warga.

Pembangunan sumur bor ini dilakukan di sekitar rumah warga sehingga aksesnya mudah dijangkau. Selain untuk kebutuhan air sehari-hari, sumur bor juga diharapkan mampu mendukung kembali aktivitas pertanian, khususnya untuk menanam sayur.

Seorang warga, Andarias Elu, mengungkapkan bahwa krisis air bersih telah berdampak pada perekonomian masyarakat. Sayur-sayuran yang selama ini menjadi tulang punggung pendapatan warga tak lagi bisa diandalkan. Bahkan, sebagian warga terpaksa menimba air dari sungai yang jaraknya cukup jauh, sementara lainnya harus membeli air dari mobil tangki dengan harga mahal.

“Upaya pengeboran sumur sebelumnya sebenarnya sudah beberapa kali dilakukan. Namun, hasilnya kerap mengecewakan karena sumber air yang ditemukan hanya bertahan sebentar sebelum kembali mengering. Kondisi ini membuat masyarakat semakin sulit bertahan,” kata Andreas.

Selain krisis air, warga Kampung Maumolo juga menghadapi persoalan infrastruktur jalan yang rusak parah. Hal ini semakin memperberat beban mereka dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Pengurus YFMG Kefamenanu, Maria Yoneta Go, menyampaikan bahwa yayasan telah banyak melakukan aksi sosial di berbagai wilayah NTT. Selain itu, Fransiscus Go juga aktif membantu peningkatan pendidikan di Pulau Jawa dan sejumlah daerah lain di Indonesia. Meski begitu, ia selalu berpegang pada prinsip bahwa berbuat baik tidak perlu dipublikasikan, melainkan dilakukan dengan tulus.

Maria menjelaskan, pembangunan sumur bor di Kampung Maumolo berawal dari informasi seorang pastor yang ditemui Fransiscus saat menghadiri peresmian panti jompo Keuskupan Atambua. Mendengar langsung keluhan warga, Fransiscus tergerak untuk menjadikan Kampung Maumolo sebagai desa binaan YFMG, dengan pendampingan mencakup penyediaan air bersih, kesehatan, pendidikan, serta pengembangan pertanian.

Fransiscus kemudian mengalokasikan dana untuk pembangunan dua unit sumur bor. Hasilnya, sumur pertama sudah berhasil menemukan sumber air dan digunakan warga, sementara sumur kedua dalam tahap penyelesaian akhir.

Kehadiran dua sumur bor ini diharapkan menjadi titik balik bagi warga Kampung Maumolo dalam mengatasi krisis air sekaligus memulihkan kembali kejayaan mereka sebagai penghasil sayur-mayur.

Berita Terkait

TERKINI