Tidak perlu menunggu momentum untuk berbuat sesuatu bagi masyarakat. Komitmen kuat dan kemauan tanpa pamrih sangat dibutuhkan dalam membantu rakyat. Pesan itu mengemuka dalam pertemuan bertajuk “Ngopi Morning” bersama tiga tokoh NTT di Hotel Aston Kupang, Jumat (5/9/2025).
Acara tersebut menghadirkan Pimpinan Yayasan Felix Maria Go (YFMG), Fransiscus Go, Staf Ahli Kementerian Pertanian RI, Simon Petrus Kamlasi, serta Bupati Timor Tengah Utara (TTU), Yosep Falentinus Delasalle Kebo. Pertemuan berlangsung hangat dengan pembahasan seputar peran pemerintah dan swasta dalam mendukung pembangunan masyarakat.
Ketiga tokoh itu sepakat bahwa di tengah kondisi bangsa yang penuh tantangan, masyarakat kecil sangat membutuhkan uluran tangan. Menurut mereka, kolaborasi berbagai pihak sangat penting untuk menolong kelompok yang termarginalkan secara ekonomi.
“Terutama masyarakat pedesaan yang kesulitan air bersih dan lahan pertanian terbengkalai. Hal ini berdampak pada menurunnya produksi pangan serta daya beli masyarakat,” ungkap Fransiscus Go.
Ia menambahkan, situasi sulit ini tidak sepenuhnya bisa disalahkan pada pihak tertentu. Tekanan global turut memperburuk kondisi ekonomi, sehingga semua elemen masyarakat perlu berperan menjaga stabilitas. Sebagai putra daerah, Frans mengaku terpanggil kembali ke NTT untuk menjalankan fungsi sosial yang sudah ia lakukan sejak belasan tahun lalu.
Salah satu wujud nyata komitmen tersebut adalah pendampingan Yayasan Felix Maria Go di Kampung Kuan Maumolo, TTU. Melalui program itu, yayasan membangun sumur bor di beberapa titik untuk memenuhi kebutuhan air bersih sekaligus mengairi lahan pertanian warga.
“Dulunya Kuan Maumolo adalah sentra produksi sayur dan buah-buahan. Namun, aktivitas itu berhenti karena desa mengalami kekeringan panjang. Kami ingin mengembalikan kejayaan pertanian di sana,” jelas Fransiscus.
Simon Petrus Kamlasi, yang dikenal sebagai ahli pompa hidram, mendukung penuh inisiatif tersebut. Ia menilai langkah Fransiscus dan yayasannya merupakan harapan hidup baru bagi masyarakat desa. Menurutnya, jarang ada putra daerah yang sukses di luar NTT namun tetap mau kembali membangun tanah kelahiran dengan dana pribadi.
Bupati TTU, Yosep Falentinus Delasalle Kebo, turut mengapresiasi kerja nyata tersebut. Ia berjanji akan memperjuangkan akses jalan beraspal menuju Kampung Maumolo agar memudahkan petani menjual hasil pertaniannya. “Dengan perbaikan infrastruktur desa, ekonomi masyarakat pasti akan meningkat,” tegasnya.