Yayasan Felix Maria Go (YFMG) menggelar Pelatihan Jurnalistik bagi Ikatan Mahasiswa Timor Tengah Utara (IMATTU). Kegiatan ini berlangsung di Sector87, Jalan Monginsidi III No.40, Kelurahan Nefonaek, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, pada Sabtu (13/9/2025). Pelatihan tersebut menghadirkan Robert Kadang, wartawan sekaligus redaktur RakyatNTT.ID, sebagai pemateri utama.
Para mahasiswa TTU terlihat antusias mengikuti kegiatan tersebut. Mereka menilai profesi jurnalis dapat menjadi jalan baru dalam mengembangkan potensi diri tanpa harus berorientasi menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Menurut mereka, dunia jurnalistik membuka kesempatan untuk berkarya sekaligus berkontribusi bagi masyarakat.
Meski demikian, sejumlah mahasiswa juga mengungkapkan kekhawatiran terhadap profesi wartawan. Mereka menilai ancaman dan teror terhadap jurnalis masih menjadi momok yang menakutkan. “Menjadi wartawan atau jurnalis juga bagus, selain nanti menjadi PNS. Tapi, banyak kejadian wartawan atau jurnalis dipukul bahkan dibunuh, itu yang buat kami pikir-pikir mau jadi wartawan,” ungkap beberapa peserta.
Dalam pelatihan itu, Robert Kadang tidak hanya mengajarkan teknik dasar penulisan berita, reportase, dan investigasi. Ia juga menekankan pentingnya integritas seorang jurnalis. Menurutnya, menjaga independensi dan etika profesi akan membuat jurnalis terhindar dari persoalan hukum.
Robert menuturkan bahwa tantangan terbesar wartawan adalah bagaimana mengungkap fakta di balik suatu peristiwa melalui tulisan. Ia mendorong para peserta untuk membiasakan diri membaca dan menulis setiap hari. “Apalagi bagi seorang pemula. Dengan membaca dan banyak menulis, pengetahuan jadi bertambah,” ujarnya.
Ia menambahkan, kemampuan jurnalistik tidak hanya soal teknis, tetapi juga membentuk karakter. Menurutnya, keberanian dalam mengungkap kebenaran serta konsistensi dalam menyajikan informasi akurat merupakan hal mendasar dalam profesi jurnalis.
Pendiri Harian Timor Express itu juga menyinggung peran Yayasan Felix Maria Go dalam mendukung pengembangan sumber daya manusia (SDM) di bidang jurnalistik. Sejak tahun lalu, YFMG aktif mengadakan pelatihan serupa di berbagai daerah Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Yayasan Felix Maria Go ikut mengambil bagian dalam memberi kesempatan kerja bagi anak-anak NTT yang ingin menekuni bidang jurnalistik. Tahun lalu, kami dari Yayasan Felix Maria Go keliling NTT memberikan pelatihan jurnalistik. Sambutannya luar biasa,” ungkap Robert.
Menurutnya, langkah YFMG sejalan dengan kebutuhan daerah akan jurnalis muda yang memiliki wawasan luas dan profesionalitas tinggi. Dengan adanya pelatihan ini, ia berharap mahasiswa TTU dapat lebih percaya diri dalam memilih jalur karier di dunia media.
Kegiatan pelatihan jurnalistik tersebut ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif. Mahasiswa peserta terlihat semakin bersemangat setelah mendapat ilmu dan motivasi baru dari narasumber. Mereka berharap, kegiatan serupa terus dilaksanakan secara rutin agar membuka jalan bagi generasi muda NTT untuk berkiprah di dunia pers.