Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) melalui Dinas Kesehatan bekerja sama dengan Yayasan Felix Maria Go (YFMG) dan sejumlah dokter ahli menggelar pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat Desa Kuluan, Kecamatan Biboki Feotleu, Kamis 20 November 2025. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya pemerintah daerah untuk memperluas akses kesehatan hingga ke wilayah-wilayah terpencil.
Desa Kuluan selama ini dikenal sebagai salah satu desa yang sulit dijangkau karena kondisi jalan menuju wilayah tersebut rusak parah. Akses yang terbatas membuat warga setempat jarang mendapatkan layanan kesehatan memadai, terlebih layanan spesialistik dari tenaga medis terlatih.
Melalui Program Pelayanan Kesehatan Bergerak (PKB) Kabupaten TTU, pemerintah ingin memastikan bahwa masyarakat di daerah terpencil dan wilayah perbatasan tidak tertinggal dalam mendapatkan hak pelayanan kesehatan. Program ini dirancang sebagai bentuk intervensi langsung dengan menghadirkan tenaga medis ke titik-titik terpencil.
Dalam pelaksanaannya, Program PKB menghadirkan berbagai layanan kesehatan, mulai dari pelayanan umum, layanan gigi dan mulut, pemeriksaan ibu dan anak, hingga layanan kesehatan lingkungan serta kegiatan promosi kesehatan. Layanan ini diharapkan dapat membantu mendeteksi dini berbagai penyakit sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pola hidup sehat.
Tenaga medis yang terlibat antara lain dokter umum Puskesmas Oenopu, dr. Balthasar Kristoforus Manek; dokter umum Puskesmas Lurasik, dr. Mega Sutia; dokter gigi Puskesmas Lurasik, drg. Ngurah Bagus Jamsos Gunabudi; dan dokter spesialis neurologi, dr. Maria Clemensiana Baba, Sp.N. Selain itu hadir pula perawat, bidan, dan tenaga kesehatan lingkungan yang membantu kelancaran pelayanan.
Sejumlah pihak turut mendukung pelaksanaan pelayanan kesehatan ini, termasuk Kabid Pelayanan Kesehatan Dinkes TTU, Marthen Bandi, S.Km; Sekretaris Desa Kuluan, Guido Manehat; serta Kepala Puskesmas Manumean, Valen Nafe, S.Kep. Ratusan masyarakat dari berbagai kelompok usia terlihat antusias mengakses layanan yang dibuka sejak pagi hari.
Warga mulai memadati lokasi pelayanan sejak proses pendaftaran dibuka. Mereka mengikuti tahapan pemeriksaan mulai dari pengukuran tinggi dan berat badan, pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan dokter, tes darah, hingga pengambilan obat. Antusiasme masyarakat menunjukkan tingginya kebutuhan akan layanan kesehatan di wilayah itu.
Kabid Pelayanan Kesehatan Dinkes TTU, Marthen Bandi, menjelaskan bahwa Program PKB bertujuan meningkatkan akses layanan kesehatan terutama bagi warga yang sulit mendapatkan pelayanan dokter ahli. “Jadi kita bawa dokter ahli ke desa. Itu tujuan utamanya,” ujarnya. Ia juga menegaskan bahwa layanan ini tidak hanya untuk warga yang sakit tetapi juga untuk masyarakat yang ingin melakukan pemeriksaan kesehatan rutin.
Pelayanan kesehatan Program PKB dilaksanakan selama empat hari di setiap titik. Hari pertama digunakan untuk koordinasi dan persiapan, sedangkan pelayanan langsung kepada masyarakat dilakukan pada hari kedua hingga hari keempat. Desa Oelbinose di Kecamatan Mutis sebelumnya telah menjadi salah satu lokasi sasaran program ini, dan kawasan terpencil lainnya juga akan menyusul.
Yayasan Felix Maria Go (YFMG) menjadi salah satu pihak yang memberikan dukungan besar dalam kegiatan tersebut melalui penyediaan obat-obatan dan logistik lainnya. Perwakilan YFMG, Maria Yoneta Go, menegaskan bahwa partisipasi mereka sejalan dengan visi yayasan yang bergerak di bidang kemanusiaan, pendidikan, aksi sosial, serta pemberdayaan masyarakat dan petani. Ia berharap kolaborasi ini dapat terus berlangsung untuk menjangkau lebih banyak wilayah terpencil di TTU.





