JAKARTA – Ekonomi nasional merupakan gambaran keseluruhan kegiatan ekonomi di suatu negara, meliputi produksi, distribusi, dan konsumsi. Di Indonesia, sektor UMKM, pariwisata, dan ekonomi digital menjadi tulang punggung perekonomian.
UMKM menyumbang 60% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap 97% tenaga kerja. Namun, tantangan seperti pengangguran muda masih menjadi masalah serius, terutama di kalangan usia 16–30 tahun.
Hal itu disampaikan Ir. Fransiscus Go, Tokoh NTT yang sejak lama konsisten dalam pemberdayaan masyarakat dalam kegiatan sekolah Wira Muda Sesi 1 pada Sabtu (27/04/2025) di Jakarta.
Frans Go mengatakan, ekonomi kreatif dan digitalisasi membuka peluang besar bagi generasi muda. Sektor seperti bisnis digital, konten kreatif, dan usaha ramah lingkungan menjadi bidang potensial untuk dikembangkan.
Menurutnya, peluang bisnis di era digital ini sangat besar. Pasalnya, dengan mengandalkan teknologi para pemuda tidak membutuhkan dana yang besar untuk memulai bisnis.
“Pemuda dapat memanfaatkan peluang di bidang digital bisnis, seperti dropship, reseller, jasa desain, dan manajemen iklan. Bisnis ini memerlukan modal relatif kecil tetapi memiliki potensi keuntungan besar,” kata Frans Go.
Selain itu, dengan adanya kemajuan teknologi menawarkan banyak bidang yang bisa dikembang oleh para pemuda. Menurutnya, platform seperti YouTube, TikTok, dan podcast menawarkan peluang bagi pemuda untuk menghasilkan konten edukatif dan hiburan. Konten lokal juga memiliki daya tarik tersendiri di pasar global.
“Usaha ramah lingkungan seperti ecobrick, thrift shop, dan makanan organik semakin diminati. Bisnis ini tidak hanya menguntungkan tetapi juga berkontribusi pada kelestarian alam,” ujarnya.
Ia menambahkan, mindset atau pola pikir menentukan kesuksesan seorang wirausahawan. Banyak pemuda memiliki ide brilian, tetapi hanya sedikit yang berani memulai karena takut gagal.
“Pemuda perlu mengubah pola pikir dari konsumen menjadi produsen, melihat kegagalan sebagai pembelajaran, membangun jaringan, lebih mengutamakan aksi daripada ide, dan berkontribusi bagi bangsa melalui usaha,” tuturnya.
Generasi muda, lanjut Frans Go, memiliki peran krusial dalam menggerakkan UMKM dan menciptakan inovasi digital. Dengan memanfaatkan peluang yang ada, mereka dapat membantu mengatasi masalah pengangguran.
Menjadi pengusaha muda tidak selalu membutuhkan modal besar, tetapi keberanian untuk memulai, belajar dari kegagalan, dan konsistensi dalam menjalankan usaha. Dengan begitu, pemuda dapat menjadi solusi bagi perekonomian nasional.
“Ekonomi nasional Indonesia membutuhkan peran aktif generasi muda. Dengan memanfaatkan peluang di era digital dan mengembangkan mindset wirausaha, pemuda dapat menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi di masa depan,” tandasnya.