Skip to content

Frans Go: Butuh Kolaborasi Membangun NTT

Facebook
WhatsApp
Twitter
Email
Print

Jakarta – Ir. Fransiscus Go, SH, CEO GMT Institute, yang akrab disapa Frans Go, belakangan tengah menjadi perbincangan terkait kemungkinan pencalonannya sebagai gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk periode 2024-2029. Keterlibatan Frans Go dalam upaya pembangunan di NTT dan gagasannya terkait transformasi daerah 3T (terdepan, terpencil, dan tertinggal) telah menarik perhatian banyak pihak.

Pada salah satu unggahan di media sosial oleh Ernos Neparasi, Frans Go disebutkan berkaitan dengan keinginan untuk bergerak ke NTT pada tahun ini. Namun, dalam klarifikasi kepada RakyatNTT.com pada Rabu (3/1/2024), Frans Go menjelaskan bahwa meskipun mendapat dorongan, ia masih melakukan evaluasi terkait langkah yang akan diambil.

“Saya terima kasih atas dorongan untuk berkontribusi pada kemajuan NTT. Namun, membangun NTT tercinta tidak hanya terpaku pada jabatan gubernur. Ada banyak cara bagi kita untuk berbuat yang terbaik bagi Flobamora tercinta,” ujar Frans Go melalui telepon dari lokasi di luar negeri.

Sebagai seorang pengusaha sukses yang telah aktif terlibat dalam berbagai proyek pembangunan di NTT, Frans Go bersama Yayasan Felix Maria Go telah berperan penting dalam mendukung sektor sosial, kesehatan, ekonomi, dan pendidikan di wilayah tersebut selama belasan tahun. Kiprahnya di NTT tergambar melalui proyek-proyek seperti Rumah Sakit Siloam, Lippo Plaza, dan Hypermart yang telah menjadi bagian dari perkembangan Kota Kupang.

Menanggapi isu tentang masalah 3T, Frans Go menyoroti pentingnya sinergi dalam tiga bidang utama: pendidikan, ekonomi, dan kesehatan. Ia percaya bahwa kolaborasi yang kuat di antara sektor swasta dan pemerintah daerah bisa menjadi kunci dalam mengatasi tantangan tersebut.

“Sinergi antara pemerintah daerah dan swasta dalam mengembangkan pendidikan, ekonomi, dan kesehatan sangat penting. Ini akan membantu mengatasi permasalahan terkait akses pendidikan, infrastruktur sekolah, dan meningkatkan perekonomian masyarakat,” Frans Go menegaskan dalam diskusi di Jakarta pada Jumat (29/12/2023).

Frans Go juga menyoroti pentingnya akses pendidikan yang merata. Meskipun partisipasi usia sekolah SD-SMP di NTT mencapai 80%, hanya sekitar 20% yang melanjutkan ke jenjang SMA dan pendidikan tinggi. Ia menekankan bahwa upaya meningkatkan akses pendidikan tinggi harus ditingkatkan lebih lanjut.

“Transformasi kualitas hidup masyarakat NTT juga terkait erat dengan kondisi kesehatan. Ketersediaan fasilitas kesehatan, penanganan stunting, dan tingginya angka kematian bayi dan ibu menjadi bagian dari fokus perbaikan yang harus dilakukan,” ungkap Frans Go.

Selain itu, Frans Go menekankan peran penting infrastruktur dan ekonomi dalam menjaga kesejahteraan masyarakat NTT. Ia mendukung ide peningkatan perekonomian melalui program pemerintah dan kolaborasi antara sektor swasta dan publik.

“Pemerintah dapat memperkuat perekonomian masyarakat dengan program peningkatan ekonomi dan melalui pemanfaatan sumber daya alam yang melimpah di NTT. Hal ini akan menciptakan lapangan kerja dan menggerakkan roda perekonomian,” tambah Frans Go.

Dengan visi dan gagasan yang komprehensif, Frans Go terus menginspirasi dengan harapannya untuk melihat transformasi berkelanjutan di NTT. Meskipun belum memastikan keterlibatannya sebagai calon gubernur, perannya dalam menggarap potensi serta mencari solusi untuk transformasi daerah 3T telah menarik perhatian banyak pihak. (KENDAL1)

Berita Terkait

TERKINI