Skip to content

Millenial Menyongsong Masa Depan

Facebook
WhatsApp
Twitter
Email
Print

Oleh: Fransiscus Go

Generasi muda bukan hanya tunas masa depan bangsa, namun motor penggerak kehidupan saat ini. Yang dimiliki kaum muda ialah kemudaan itu sendiri, sebuah energi yang tiada henti untuk membangun diri, keluarga, masyarakat dan bangsa. Dengan kemudaan itu, kaum muda berperan besar dalam membentuk corak dan kualitas masyarakat. Dengan segala dinamika sosial saat ini, kaum muda tidak boleh berkecil hati melainkan semangat untuk maju dalam segala bidang sekreatif mungkin.

Tulisan ini bertujuan menggelorakan semangat dan memotivasi kaum muda istimewanya millennial untuk cermat dan taktis dalam menggagas masa depan mereka yang lebih baik.

Pertimbangan Kuliah

Bagi rekan-rekan muda terbuka kesempatan dan peluang yang besar dalam bidang pendidikan. Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa pendidikan adalah gerbang dan tangga menuju kualitas diri yang lebih baik dan kesiapan untuk bekerja.

Untuk itu diperlukan kedewasaan untuk memilih jurusan mana yang kiranya sesuai dan mampu untuk ditempuh.

Di era digital saat ini ada cukup banyak pilihan jurusan menarik yang bisa dilihat, di kampus negeri, swasta maupun sekolah kedinasan. Selain sadar akan kemampuan diri, jurusan-jurusan ini diharapkan menjadi lorong yang ditempuh dan hendaknya bisa diselesaikan tepat pada waktunya secara bertanggungjawab. Tanggungjawab menyelesaikan studi pada gilirannya merupakan bentuk bakti kepada orangtua maupun pendonor atau bahkan diri sendiri jika perkuliahan itu dibiayai oleh pihak-pihak tersebut.

Ada banyak jurusan, di antaranya matematika, teknik informatika, teknik elektro dan robotik, komputer sains, desain dan seni rupa, cyber security, psikologi, hukum, kedokteran dan kesehatan masyarakat, farmasi, pendidikan guru, filsafat, ekonomi, akuntansi, bisnis, dan lain sebagainya. Setiap jurusan di atas bisa ditemui di banyak kampus di dalam maupun luar negeri.

Tiap-tiap jurusan mempunyai prospek dan bidang kerjanya serta keahliannya masing-masing.

Prospek ke depan inilah yang kiranya memberi gambaran tentang tujuan yang hendak dicapai dengan memilih jurusan tertentu.

Tanpa tahu model pembelajaran dan prospek ke depan dari jurusan tersebut akan terjadi kesulitan bahkan mungkin kegagalan dalam perkuliahan karena kurang sesuai dengan minat atau terkejut akibat kurang mendalami pilihan yang diambil.

Tidak seorangpun menghendaki hal demikian terjadi. Untuk itu maka diperlukan sebuah orientasi dan salah satu caranya ialah dengan mempelajari prospek jurusan tersebut serta model pembelajarannya.

Dengan tahu, terbukalah cakarawala dan ditemukanlah arah yang menjadi motivasi belajar hingga tuntas. Tentu kepercayaan diri dan semangat harus dipupuk dan dipompa sedemikian rupa sehingga yakin bahwa melalui pilihan tersebut, masa depan akan lebih baik.

Beasiswa

Untuk menempuh pendidikan lanjut dibutuhkan fondasi keuangan. Mungkin ada yang bertanya—dan ini memang kerap menjadi kendala—yaitu bagaimana jika rekan-rekan muda terkendala secara finasial.

Sesungguhnya jika ada tekad dan semangat, banyak orang maupun lembaga baik swasta maupun pemerintah yang menyediakan jalan berupa beasiswa.

Tidak sedikit pemerhati dan penyantun pendidikan yang siap memberi bantuan dana dan/atau beasiswa dengan skema-skema tertentu.

Asalkan dibarengi dengan komitmen dan ketekunan untuk mendaftar, kuliah dan menyelesaikan studi, syukur-syukur berprestasi, jalan untuk kuliah akan selalu ada.

Sebagai contoh, pemerintah menyediakanc untuk rekan muda SMA/SMK beasiswa bidikmisi yang menyokong biaya kuliah bahkan biaya hidup dari penerimanya. Dari sudut swasta mungkin lebih banyak lagi, misalnya dari gereja atau masjid yang bekerjasama dengan kampus-kampus tertentu.

Demikian pula dari donator orang per orangan yang lewat berbagai relasi dan koneksi dimungkinkan untuk diakses guna memperoleh bantuan pendidikan.

Kampus-kampus pun secara mandiri biasanya menyediakan kuota beasiswa untuk mahasiswa atau calon mahasiswa yang potensial namun terbatas dalam hal keuangan.

Penulis sendiri tanpa hendak membanggakan atau bahkan menyombongkan diri, tetapi dengan rendah hati sudah membantu dan akan terus membantu para rekan muda untuk kuliah dan meraih mimpinya.

Hal ini sangat penting dan mendasar sebab setiap anak bangsa dari latar belakang mana pun dia, memiliki hak penuh atas pendidikan.

Sekolah Kedinasan

Selain mengusahakan beasiswa, ada jalan lain untuk melanjutkan pendidikan, yaitu dengan ikut sekolah kedinasan dan vokasi.

Sekolah kedinasan merupakan lembaga pendidikan yang melatih calon pegawai negeri sipil dan calon anggota dinas tertentu.

Meskipun untuk bisa diterima seseorang harus mengikuti seleksi yang ketat seperti tes tertulis, tes fisik, psikologi dan wawancara, namun bila diterima dan masuk, yang bersangkutan akan memperoleh jaminan studi dan hidup bahkan sudah memperoleh penempatan kerja pasca studi tersebut.

Contoh sekolah kedinasan yang memang diselenggarakan oleh lembaga negara ialah Institut Pemerintahan Dalam Negeri, Politeknik Keuangan Negara, Politeknik Ilmu Pemasyarakatan Kementrian Hukum, Politeknik Imigrasi, dan berbagai sekolah kedinasan lainnya. Pemerintah pusat dan daerah beserta jajarannya akan dengan senang hati membantu rekan-rekan muda yang misalnya membutuhkan referensi atau rekomendasi terkait peluang-peluang di sekolah kedinasan semacam ini.

Tetap semangat!

Akhirnya di mana ada kehendak baik di situ pasti ada jalan. Pendidikan memang ditempuh dengan berbagai rintangan dan kesulitan serta jerih payah untuk menyelesaikannya. Akan tetapi justru buah manisnya akan terasa setelah lulus dan siap berkarya. Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang tidak akan pernah hilang, serta membuka ke berbagai peluang kerja dan usaha yang bisa mencukupi hidup secara finansial bahkan menyejahterakan. Maka teruntuk bagi rekan-rekan muda, teruslah semangat dan berjuang.

Tantangan yang ada tidak melemahkan semangat, namun justru memotivasi dan menjadi pemicu untuk kian hari kian maju dalam mengembangkan diri. Seperti ada pepatah mengatakan, “Jika Anda tidak bisa menanggung susahnya belajar, Anda harus siap memikul susahnya kebodohan.”

Ini selaras dengan pantun, bahwa pendidikan itu ibarat berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian; bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. Selamat menyongsong masa depan yang lebih baik! Hidup Bahagia!

Sumber: Pos-Kupang.com

Berita Terkait

TERKINI